1. hardware[back]
2. rangkaian simulasi[back]
4. listing program[back]
6. analisa[back]
Jawab :
Jika tidak menggunakan Potensiometer maka nantinya kita
menggunakan metode PWM ,Semakin besar duty cicle ini maka semakin cepat motor
akan berputar. Intinya begini, besarnya PWM ini pada Arduino bernilai dari 0
sampai 255, semakin besar nilainya maka semakin cepat putaran motor. Apabila
diukur dengan voltmeter pada tegangan yang masuk ke motor akan mengikuti dari
PWM ini, semakin besar PWM maka tegangan yang masuk motor akan semakin
mendekati tegangan sumber dari driver. Pin PWM pada Arduino Uno ditunjukkan
dengan karakter seperti cacing di beberapa pin. Kemudian pada pengaturan motor
DC kita memerlukan sebuah driver motor yang digunakan untuk mengatur sinyal
input dari mikrokontroler dan dilakukan untuk mengatur motor DC baik itu arah
putaran maupun kecepatannya.
Dan
contoh programnya :
//inisialisasi pin
int r1 = 9;
int r2 = 10;
int pwm = 0; //ubah nilai
pwm dari -255 sampai 255 untuk mengatur kecepatan
void setup() {
pinMode(r1,
OUTPUT);
pinMode(r2,
OUTPUT);
}
void loop() {
if (pwm >= 0
&& pwm <= 255) {
analogWrite(r1,
pwm);
analogWrite(r1,
0);
//apabila
nilai pwm positif maka motor berputar misal ke kanan
}
else if (pwm < 0 &&
pwm >= -255) {
analogWrite(r1,
0);
analogWrite(r2,
-1*pwm);
//maka
selain kondisi di atas maka motor berputar lawannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar